puisi sedih
Hujan rintik-rintik
Angin yang membisik kala itu
Hujan berganti menjadi badai
Membawakan seribu cerita
Haruskah langit terus menangis?
Akankan angin terus berbisik?
Sudahkah badai berhenti?
Hingga kian semu menyapa lagi
Perlahan langit menjadi mendung
Dan awan pun semakin kelabu
Kegelapan kian menanti di depan mata
Sampai akhir kisah yang tak jemu
Untuk hadir setelah sekian kali
Badai masih belum reda
Sementara jiwa kian mereda
Langit diam tak bersuara
Sedang raga luka tak terbengkalai
Aku ingin matahari hadir kembali
Membawakan berjuta suka ria di hati
Mengeringkan banjir di pelupuk mata ini
Hingga waktu yang tak di tentukan itu terjadi
Dengan senyum di bibir yang tak ada benci di hati
Komentar
Posting Komentar